Jumat, 19 Juni 2015

Membuat Sendiri Bakso Ayam

Hari ini saya ingin sekali membuat bakso dari daging ayam, Jadi cari-cari dapat juga nih langsung saya copy paste di sini aja biar gampang di carinya. Di ambil dari https://www.facebook.com/resepkuelezat

:: BAKSO AYAM KENYAL ::

Ala ummi zaidan
https://www.facebook.com/zaidan.suryaman

Bahan dan bumbu :

-600 gram dada ayam
daging ayam tidak sekenyal daging sapi, tetapi kini banyak yang memanfaatkannya untuk bakso, yg digunakan adalah daging ayam tanpa tulang. Pilih ayam yang sehat, segar dan tidak terlalu tua

-7 butir bawang putih kupas kulitnya goreng
Sampai ke emasan angkat trs tumbuk, tujuan nya supaya hasil bakso Lebih
harum gurih
-1/2 cup tepung maizena ( cornstarch )
-1 butir telur putihnya saja
-1/2 sdt Merica
- garam secukupnya
-1/2 sdt gula pasir ( Pengganti penyedap rasa )
-1/2 sdm baking powder
- 1-2 sdm bawang goreng di ulek / di haluskan
- 2-3 kubus es batu, kalo tidak ada es batu, boleh menggunakan air es

Penyelesaian :

Untuk membuat adonan bakso, potong-potong kecil daging, kemudian cincang halus dengan menggunakan food processor atau blender, setelah itu, masukan garam (dan bumbu lain) sampai menjadi adonan yang kalis sehingga mudah dibentuk. Sedikit demi sedikit tambahkan tepung kanji agar adonan lebih mengikat. Penambahan tepung kanji cukup 15-20% dari berat daging, agar cita rasa daging tetap menonjol,

Setelah mendapatkan adonan yang dikehendaki, kita bisa langsung membentuk bakso dengan menggunakan 2 sendok. Ambil adonan dengan sendok, lalu bentuk bulat dengan bantuan sendok satu lagi. Atau Kita bisa dg cara menggunakan tangan. Ambil segenggam adonan, remas dan tekan kearah ibu jari. Adonan yang keluar dari antara ibu jari dan telunjuk akan membentuk bulatan. Agar adonan tidak lengket, oleskan sedikit minyak goreng pada telapak tangan,Adonan yang sudah dibentuk sebaiknya langsung direbus atau masukan ke dalam air hangat setelah selesai mencetak rebus bakso hingga matang.
tandanya : bola-bola bakso akan mengapung di permukaan air.
Perebusan bakso biasanya berlangsung 10-15 menit. Setelah diangkat, tiriskan, dinginkan pada suhu ruang.

TIPS MENYIMPAN BAKSO

Walaupun tanpa pengawet, bakso dapat bertahan kurang lebih 1 bulan.
Bila ingin menyimpan bakso, perhatikan beberapa hal berikut :

- Jika disimpan dalam lemari es (chiller), sebaiknya taruh bakso dalam wadah
tertutup atau kantong plastik.
- Bakso tahan disimpan 5 hari.
- Jika disimpan dalam freezer, taruh dalam kotak plastik atau kantong plastik tebal
dan tutup rapat.
- Lebih baik lagi jika bakso ditaruh dalam wadah kedap udara, tahan disimpan
selama 1 bulan atau lebih.

Selamat mencoba

Rabu, 17 Juni 2015

Munggah atau marema

Alhamdulillah hari ini adalah satu hari menjelang puasa Ramadhan, biasanya orang-orang di kampung saya memanggilnya hari 'munggah' atau ada juga yang bilang 'marema' yaitu biasanya hari ini orang-orang memasak makanan yang enak-enak, gule daging, opor ayam atau lainnya, karena besok kan tidak bisa lagi makan-makan di siang hari, ya gak?

Kebetulan keputusan pemerintah dan lembaga islam lainnya sepakat bahwasa puasa awal Ramadhan tahun 2015, mulai hari Kamis, 18 Juni 2015. Ya besok mulai berpuasa. Jadi hari munggahnya juga sama. Biasanya hari munggah ini kalau sorenya antar-antaran masakan ke tetangga-tetangga terdekat, dan kita juga dapat antaran dari tetangga lainnya. Ya tradisi tukar-tukaran masakan. Tradisi ini biasanya di lakukan orang tua dulu, mungkin akan tercipta rasa kebersamaan. 

Saya senang dengan adanya  tradisi seperti ini, walaupun kadang orang-orang yang kurang mampu memaksakan membeli daging, seharusnya tidak perlu sampai memaksakan seperti itu. Saya sendiri jika tidak ada uang buat beli daging, ya sudah opor ayam beberapa potong aja. Yang penting kan ada dan tidak perlu memaksakan.

Mudah-mudahan di bulan Suci Ramadhan tahun ini, saya bisa menuntaskan ibadah puasa sebulan penuh tanpa ada halangan. Mohon maaf lahir dan bathin...

#PuasaBulanRamadhan2015 

Senin, 15 Juni 2015

Pawai Obor

Tak terasa, beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan. Bulan suci umat Islam di seluruh penjuru dunia. Semua umat Islam melakukan rukun Islam yang ke -3 yaitu berpuasa di bulan Ramadhan. Kebetulan bulan puasa tahun ini jatuh pada pertengahan bulan Juni dan Awal bulan Juli 2015. Dikampung saya, ada aktivitas 'pawai obor' yang di prakarsai oleh anak-anak karangg taruna. Sebenarnya 'pawai obor' ini hanyalah untuk mengingatkan saja kepada masyarakat bahwasanya sebentar lagi kita menghadapi bulan puasa.

Tadi malam pawai obor berjalan dengan sukses, banyak yang mengikutinya. Walaupun berjalan jauh mereka sangat antusias sekali mengikutinya. Ada anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapaknya juga. Ya walaupun ada juga yang mengiringinya dengan memakai sepeda motor, tak apalah yang penting kegembiraan menyambut bulan suci ini bisa terlaksana.

Saya sendiri merasakan hebatnya bulan Ramadhan ini, di mana pada bulan-bulan yang lain jangankan berpuasa satu bulan penuh, berpuasa seminggu 2 hari saja gak kuat. Ada aja gangguannya. Kadang lupa sedang berpuasa, jadi suka minum tak sengaja. :D . Mungkin karena suasananya juga yang berbeda, pada bulan berpuasa terasa malu kalau tidak berpuasa. Jadi dengan berat hati ... loh kok berat hati... ya menurut saya masih bagus orang yang dengan berat hati, terpaksa melakukan puasa. Ya daripada orang yang tidak malu-malu, di depan umum tidak berpuasa. Nauzubillahi... 

Oh iya ada aktivitas yang sangat menyenangkan yang biasanya hanya ada di bulan Ramadhan ini, yaitu aktivitas Sahur dan Buka Puasa. Kalau sahur walau kadang masih ngantuk, terpaksa makan sahur juga daripada siangnya lapar. Dan yang biasanya lebih heboh adalah buka puasa. Sebelum adzan magrib aja sudah di sediakan makanan-makanan yang akan kita makan saat berbuka puasa. Kadang melebihi dari porsi perut kita. Sehingga saat berbuka puasa, perut kekenyangan dan biasanya jadi ngantuk.... ga bisa deh shalat Tarawih. hihihihi

Biasanya juga banyak orang yang menjadikan tradisi sahur bersama ataupun buka puasa bersama. Yang kadang malah mereka lupa melakukan sholat subuh ataupun sholat magrib berjamaah. Sangat di sayangkan memang, tapi ya kadang seperti itu... 

Selamat Berpuasa, Selamat Menyambut Bulan Ramadhan.
Mohon Maaf Lahir dan Bathin.


Minggu, 14 Juni 2015

Apakah aku punya pilihan?

Es-Lilin Pics: http://sebandung.com
Hari ini saya akan menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang lahir dari keluarga miskin, ayahnya adalah pedagang es lilin, es lilin itu adalah es yang di cetak pada cetakan dari kaleng kemudian di bekukan di ancuran es batu yang di beri garam, agar bisa membeku gerobaknya harus di goyang-goyang. Anak laki-laki ini saya panggil saja 'Rifai' . 

Rifai termasuk anak yang pintar dan mau membantu orang tuanya, terutama saat pulang sekolah biasanya dia berjualan 'gorengan' namanya 'gucang' (terigu dan kacang yang di goreng) di sekolah madrasah yang ada di kampungnya. Ibunya yang menggorengnya dan Rifai yang berdagang kelilingnya. Kadang dagangannya habis, kadang masih tersisa banyak. Kalau masih tersisa banyak biasanya berangkat sekolah esokannya tidak di beri uang jajan, ibunya menyarankan untuk makan sarapan saja. 

Sampai suatu hari Rifai lulus dari sekolah menengah pertama (SMP) di kampungnya. Walaupun mendapat nilai yang bagus tetapi tidak bisa meneruskan sekolahnya ke sekolah menengah atas (SMA), karena orang tuanya sudah tidak sanggup membiayainya. Bisa sekolah SMP saja karena mendapat keringanan bebas uang sekolah, dengan mengajukan surat tidak mampu dari desanya. 

Berita Rifai tidak bisa meneruskan sekolahnya ini akhirnya sampai juga ke sahabat dekatnya di SMP, dia anak orang kaya, sebut saja namanya 'Tommy' , dan Tommy membicarakan hal ini kepada orang tuanya. Akhirnya orang tua Tommy akan membantu membiayai sekolahnya di SMA dan Rifai boleh tinggal bersama Tommy. Rifai sangat senang sekali mendengarnya, akhirnya dia bisa meneruskan sekolahnya.


#BelajarMenulisCerpen

Dari awal sampai akhir baru sebatas membuat cerita ya, ga ada dialog sama sekali baru monolog...apa aku  harus banyak membaca cerpen atau novel ya, agar bisa menulis cerpen atau novel... hihihi

Tak apalah mungkin nanti saya teruskan ceritanya atau di revisi, kalau sekarangkan namanya juga belajar menulis....

Sabtu, 13 Juni 2015

Merenung

Ternyata sudah dua hari saya tidak menulis, dikarenakan sempat terlintas dalam pikiran bahwa buat apa banyak menulis kalau tulisannya itu tidak bermanfaat bagi orang lain. Dan anehnya hati ini mengiyakan, dan apa yang terjadi ... dua hari tidak ada tulisan. Saya lupa tujuan dari menulis ini adalah belajar menulis, belajar membuat tulisan dulu, ya saya ingin belajar menulis, karena niatnya belajar seharusnya saya untuk saat ini tidak memikirkan bermanfaat atau tidak bagi orang lain. Kalau sudah bisa , barulah berpikir ke arah sana. Betul tidak? 

Coba kalau orang-orang  yang sedang belajar menulis seperti saya ini, selalu merencanakan hal-hal yang belum bisa saya lakukan, hasilnya kosong. Ya tidak akan ada hasilnya. Seperti dua hari ini saya tidak menulis, dikarenakan ingin menulis yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan itu pekerjaan yang belum bisa saya  lakukan. Jadi mulai saat ini saya akan tetap menulis, ya belajar menulis. Saya tidak akan memikirkan dulu apakah tulisan ini bagus dan bermanfaat bagi orang lain atau tidak? Yang terpenting saya bisa lancar menulis.

Jadi kesimpulannya saat ini, belajar menulis dan terus belajar menulis, belajar menulis artinya belajar menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Menulislah seolah-olah saya sedang berbicara, sedang ngobrol sama orang lain. Jangan dulu pedulikan kosa kata yang baku, yang terpenting apa yang ingin saya sampaikan bisa saya tuliskan. Ya menjadikannya sebuah tulisan, kalau pembicaraan saja bisa lupa, kalau berbentuk sebuah tulisankan bisa abadi. Mungkin bisa jadi prasasti...hihihihi.


#RenunganSekedarMenulis

Karawang, 13 Juni 2015  | 05:41 am

Rabu, 10 Juni 2015

Kenapa tidak pake saus sambal ?

Ini sebenarnya cerita lucu saya waktu dulu, saat itu kan yang namanya 'fried chicken' tidak menjamur seperti sekarang ini. Kalau dulu hanya ada di mall-mall mewah khususnya di Jakarta. Kebetulan saya di ajak bos makan di salah satu resto 'fried chicken', dan saya baru pertama kali makan di resto fried chicken di mall seperti ini.

Singkat cerita, biasanya kalau mau makan  harus antri, nah saya di depan bos, karena yang bayarkan bos , hehehe. Jadi saya duluan minta paket 'fried chicken'. Setelah dapat paketnya langsung saja saya menuju meja kosong, ada yang mengganjal di hati. Kenapa paket ayam goreng saya tidak di beri saus sambal, biasanya kalau di bawa pulang kan suka ada saus sambal yang sasetan, nah waktu itu saya  ga ada saus sambalnya, malu dong mau bilang ke yang ngasih paketny , malu-maluin kan...hihiihi, takut ketahuan udiknya. Akhirnya saya diam saja, dan langsung menuju meja kosong.

Sambil menunggu bos, saya makan aja nasi dan ayam goreng nya, walaupun tanpa saus dan sambalnya. Tidak lama kemudian, bos saya datang , tetapi ...loh kok di piring dia ada saus dan sambalnya, dan minumannya pun di kasih sedotan. Wah...wah gimana ini...

Setelah duduk di depan saya, bos langsung nanya : "Kok kamu ga pake saus sambalnya? "

Saya jawab aja, biar kelihatan memang sengaja ga mau pake saus sambal : "Ga bos, lagi sariawan...".

Hahahaha... padahal kan ga tahu dimana ngambilnya. Dan ternyata, Owh ambilnya di tempat saus dan sambal yang berbentuk kran itu.... di sana  juga ada sedotannya. Aku malah kepikiran untung aku tidak cuci tangan di kran itu.... hihihihii. Masih selamat.


#MaluBertanyaGaDapatSambal